Senin, 09 Desember 2013
Selasa, 26 November 2013
Bab 13 Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
1. Benturan
dengan kepentingan masyarakat.
Secara umum, dunia bisnis
didirikan untuk memenuhi manusia akan barang dan jasa. Dalam pencapaian tujuan
ekonomis perusahaan, hampir selalu terjadi interaksi antara perusahaan dan
lingkungannya. Interaksi yang terjadi, pada akhirnya, akan memunculkan tanggung
jawab sosial perusahaan terhadap pihak-pihak yang berhubungan secara langsung
maupun tidak langsung atas kegiatan yang dilakukan perusahaan. Dalam hal ini,
tanggung jawab sosial perusahaan berhubungan dengan perusahaan lain, konsumen,
investor, masyarakt secara keseluruhan, lingkungan eksternal, ,maupun alam.
Salah
satu proses bisnis adalah produksi. Proses produksi seringkali memnyebabkan
benturan kepentingan masyarakat dengan perusahaan. Benturan ini terjadi karena
perusahaan seringkali menimbulkan polusi ( udara, air, limbah, suara, bahkan
mental kejiwaan ). Dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut
untuk menghindari etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis
dapat berupa dorongan dari pihak luar maupun dari dalam bisnis itu sendiri.
Dorongan
dari pihak luar dapat berupa dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi
kendala sehingga harus mengeluarkan biaya tambahan yang cukup besar bagi
perusahaan dan diperhintungkan biaya tambahan untung-rugi perusahaan. Sedangkan
dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi pebisnis yang melibatkan rasa,
karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.
2. Dorongan
tanggung jawab sosial.
Setiap perusahaan memiliki
tanggung jawab sosial yang merupakan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana
keputusan bisnisnya dapat mempengaruhi masyarakat. Istilah tanggung jawab
sosial terkadang digunakan untuk menjelaskan tanggung jawab perusahaan terhadap
komunitas dan lingkungannya. Namun, istilah tersebut dapat diperluas untuk
memasukkan tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan, pemegang
saham, dan kreditornya. Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan
tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis adalah sebagai berikut :
· Penerapan manajemen orientasi kemanusiaan.
Kegiatan
intern yang muncul bersifat kaku, keras, biroraktik, dan otoriter. Manfaat
penerapan manajemen orientsi kemanusiaan akan menimbulkan hubungan yang serasi,
selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan pihak luar secara rinci.
Manfaatnya adalah :
- Peningkatan moral kerja karyawan yang
berakibat membaiknya produktivas dan semangat pekerja.
- Adanya pertisipasi bawahan dan timbulnya rasa
ikut memiliki sehingga terciptanya kondisi manajemen yang kondusif.
- Peningkatan mutu produksi yang diadakan oleh
terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
- Kepercayaan konsumen yang meningkatkan dan
merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
- Penurunan absen karyawan yang disebabkan
kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
· Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan.
Keseimbangan
anatara manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi.
Contohnya penangkapan ikan menggunakan racun atau bahan peledak yang dapat
merusak ekosistem laut, penebangan pohon secara besar-besaran tanpa penanaman
kembali (reboisasi) untuk kepentingan industry kertas yang dapat mengakibatkan
rusaknya ekosistem hutan.
· Penghematan energy.
Pengurasan
secara besar-besaran terhadap energy yang berasal dari sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui seperti minyak, gas, batu bara telah banyak terjadi.
Kesadaran sumber daya tersebut tidak dapat diperbarui mendorong dilaksanakannya
efesiensi penggunaan energy. Salah satunya menggunakan energy alternative
contohnya penggunaan tenaga surya, air, serta laut.
· Partisipasi pembangunan bangsa.
Kesadaran
pebisnis terhadap susksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena dengan
adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah
pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada,
sebagai bentuk tanggung jawab social pada lingkungan sekitar perusahaan
beroperasi.
· Gerakan konsumenrisme.
Tujuan
dari gerakan konsumenrisme :
- Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan
yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
- Pelayanan purna jual yang baik.
- Berjalannya proses public relation yang lebih
menitikberatkan pada kepuasan konsumen dari pada promosi semata.
- Memperoleh perhatian dan tidakan nyata dari
kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
3. Etika
Binis.
Etika
bisnis merupakan
cara untuk melakukan kegiatan bisnis,
yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma
dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan
sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Perusahaan
meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis
dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati
kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Etika
Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan
sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang
profesional.
· Hubungan antara bisnis dengan konsumen.
Pergaulan
antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Contohnya :
-
Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan
konsumen untuk membandingkan harga terhadap produk.
-
Promosi, terutama iklan merupakan gangguan
etis yang utama.
-
Kemasan membuat konsumen tidak dapat
mengetahui isi didalamnya, sehingga diperlukan penjelasan tentang isi serta
kandungan didalam kemasan produk tersebut.
-
Pemberian servis dan garansi terhadap suatu
produk.
·
Hubungan dengan karyawan.
Perusahaan
memiliki tanggung jawab kepada karyawannya guna memastikan keselamatan mereka,
perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain, dan peluang setara. Peluang yang
setara masudnya adalah karyawan yang melamar untuk suatu posisi di perusahaan
sebaiknya tidak didiskriminasi karena asal negaranya, suku, gender, atau agama.
·
Hubungan antar bisnis.
Hubungan
yang terjadi diantara perusahaan dalam pemberian informasi baik perusahaan
kolega, pesaing, penyalur, grosir maupun distributornya.
·
Hubungan dengan investor.
Bentuk
hubungan dengan investor contohnya dlam pemberian informasi yang benar terhadap
investor maupun calon investor. Sehingga dapat menghindari hal yang keliru.
·
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan.
Pada
umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan
laporan keuangan. Dalam hal ini yang paling
sering berhubungan dengan perusahaan adalah Lembaga Perpajakan yang berkaitan
dengan jumlah pajak yang harus dibayar melalui hasil analisa laporan keuangan
perusahaan.
4. Bentuk-bentuk
tanggung jawab sosial suatu bisnis.
Semakin tinggi tingkat kepedulian sosial
suatu bisnis maka semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka
semakin mengingkat pula pelaksanaan praktek bisnis etika dalam masyarakat.
Berikut adalah bentuk-bentuk tanggung jawab sosial:
A. Pelaksanaan hubungan
industrial pancasila (HIP)
Kesepakatan
Kerja Bersama ( KKB ) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan
pengusahan dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur
kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah
cuti, tunjangan hari raya,dan pakaian kerja.
B. Analisi dampak lingkungan
(AMDAL)
AMDAL
adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/ atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/ atau kegiatan.
Dasar hukum AMDAL adalah PP No.27/ 1999 yang didukung oleh paket keputusan menteri lingkungan hidup tentang jenis usaha dan/ atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL dan keputusan kepala BAPEDAL tentang pedoman penentuan dampak besar dan penting.
Dasar hukum AMDAL adalah PP No.27/ 1999 yang didukung oleh paket keputusan menteri lingkungan hidup tentang jenis usaha dan/ atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL dan keputusan kepala BAPEDAL tentang pedoman penentuan dampak besar dan penting.
Tujuan
dan sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan
dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup. Dengan
melalui studi AMDAL diharapkan usah dan / atau kegiatan pembangunan dapat
memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara efisien, meminimumkan dampak
negatip dan memaksimalkan dampak positip terhadap lingkungan hidup.
Umumnya yang bertanggung jawab terhadap koordinasi proses pelaksanaan AMDAL adalah BAPEDAL (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan).
Umumnya yang bertanggung jawab terhadap koordinasi proses pelaksanaan AMDAL adalah BAPEDAL (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan).
C. Penerapan prinsip kesehatan
dan keselamatan kerja (K3)
Penekanan
pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi
menjaga keselamatan, seperti topi pengaman,masker pelindung maupun pakaian
khusus lainnya. Hal ini dilakukan karena keselamatan pekerja juga merupakan
tanggung jawab suatu perusahaan, dan yang harus diingat adalah pekerja
merupakan asset perusahaan.
D. Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem
perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan perkebunan kecil
milik masyarakat. Perkebunan besar sebagai inti dan motor penggerak perkebunan,
dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil di sekitarnya yang
berfungsi sebagai plasma.
E. Sistem “Bapak angkat dan anak
angkat”
Sistem
ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai
mitra kerja. Sehingga antara mereka terbinalah hubungan kerja yang menuntut
profesionalisme dan tanggung jawab sosial. Terkadang hal ini menyebabkan
masalah kepada pengusaha besar, maka dari itu dibutuhkan kesadaran tinggi akan
tanggng jawab dalam pelaksanaannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Madura,
Jeff. 2007. Introduction to Business Edisi 4. Jakarta : Penerbit Salemba Empat
M. Fuad, Chrisine H, Nurlela, Sugiarto, Paulus YEF. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta : Penerbit Gramedia pustaka
Nama : Annisa Lestari
NPM : 29213699
Kelas : 1EB08
Bab 14 Bisnis Internasional
1. Hakikat
bisnis internasional.
Pada dasarnya bahwa bisnis
internasional merupakan sebuah aktifitas komersial yang beorientasi pada
keuntungan dan terjadi diantara dua atau lebih negara. Menurut Moyer, bisnis
internasional merupakan suatu aktifitas yang mempertemukan banyak aspek, dari
aspek ekonomi itu sendiri misalkan marketing, keuangan, akuntansi, hubungan
tenaga kerja, jug aspek non-ekonomi yaitu antropologi budaya dan ilmu politik.
Tranksaksi
bisnis yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang sering disebut
sebagai Bisnis International (International Trade). Bisnis internasional
menyangkut segala macam transaksi bisnis dengan mencakup baik kegiatan antar
pemerintah maupun perusahaan. Dilain pihak tranksaksi bisnis yang dilakukan
oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu
di negara lain disebut pemasaran internasional ( International Marketing).
Berikut adalah dua buah transaksi bisnis internasional
:
1.
Perdagangan Internasional ( International
trade ).
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara
individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi
selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan
politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun
turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi dan kehadiran
perusahaan multinasional.
Dalam hal
perdagangan internasional, transaksi antar negara biasanya dilakukan dengan
cara tradisonal yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi
ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “Neraca Perdagangan antar Negara”
(Balance of Trade). Suatu negara dapat memiliki surplus neraca perdagangan atau
devisit neraca perdagangannya. Ketika neraca perdagangannya surplus maka hal
ini menunjukan bahwa negara tersbut memiliki nilai ekspor lebih besar
dibandingkan dengan nilai impornya. Dengan begitu, aliran kas yang masuk ke
negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke negara partner
dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar
negara disebut sebagai “Neraca Pembayaran” (Balance of Payments).
Dalam teori perdanganngan
internasional, menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan
perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan
kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas
politik kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan. Misalkan adanya bea,
tarif, atau quota barang impor.
Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang
ekonomi saja. Manfaatnyadi bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin
terasa. Bidang itu antara lain politik,sosial, dan pertahanan keamanan. Di
bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk
memenuhikebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada
manusia yang bisa hidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan
negara, tidak ada negara yangbisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain.
Manfaat perdagangan internasional
(menurut sadono sukirno) antara lain :
-
Menjalin
persahabatan antar negara.
-
Memperoleh
barang yang tidak dapat diproduksi di negera sendiri.
-
Memperoleh
keuntungan dari spesialisasi.
-
Memperluas
pasar dan menambah keuntungan.
-
Transfer
teknologi modern.
2. Pemasaran Internasional (Internasional
Marketing).
Pemasaran Internasional adalah kegiatan Pemasaran yang melewati batas-batas lebih dari satu negara.
Pemasaran internasional merupakan penerapan konsep, prinsip, aktivitas, dan
proses manajemen pemasaran dalam rangka penyaluran ide, barang atau jasa
perusahaan kepada konsumen di berbagai Negara.
Pemasaran internasional merupakan keadaan dimana suatu
negara terlibat dalam transaksi bisnis negara lain, perusahaan lain atau
masyarakat di luar negeri. Pengusaha yang melakukan transaksi bisnis
internasional ini akan terhindar dari bea masuk karena tidak ada kegiatan
ekspor impor. Transaksi bisnis internasional ini dapat ditempuh dengan berbagai
cara, antara lain Licensing, Franchising, Management Contracting, Joint
Venturing, dsb. Bentuk transaksi bisnis internasional tersebut memerlukan
transaksi pembayaran yang disebut Fee.
2. Alasan
melaksanakan bisnis internasional.
Pemahaman mengenai bisnis
Internasional menjadi penting untuk dipelajari mengingat dunia ynag tidak akan
pernah terlepas dari aspek ini. Untuk menjadi pribadi akademisi yang memiliki
daya saing global , karena harus diakui perusahaan domestic dituntut bersaing
dengan perusahaan internasional dalam persaingan bisnis suatu negara, selain
itu kita dapat menemukan cara terbaik untuk memulai suatu bisnis di negara yang
berbeda dan pastinya semua itu membantu pertimbangan dalam keputusan karir yang
lebih baik.
a) Konsep
keunggulan absolut.
Keunggulan
absolut merupakan kemampuan suatu negara untuk memproduksi suatu barang lebih
murah daripada negara lain. Keunggulan Absolut (Absolut Advantage) terjadi
apabila suatu negara dapat memproduksi suatu barang dengan harga yang jauh
lebih murah dan/atau dengan kualitas yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan
negara-negara manapun.
Suatu negara memiliki keunggulan absolut dalam membuat suatu produk apabila ia dapat mempertahankan monopoli atau ia dapat memproduksi dengan biaya yang lebih rendah daripada pesaingnya. Keunggulan absolut merupakan hal yang langka dewasa ini. Akan tetapi, beberapa negara mampu meraih keunggulan absolut untuk beberapa produk tertentu. Contohnya oleh karena banyak cadangan minyak di Timur Tengah, maka negara-negara ini memiliki kendali atas pasokan minyak, namun terkadang mereka memanipulasi untuk mempengaruhi pendapatan mereka. Perbedaan iklim juga dapat memberikan keunggulan bagi beberapa negara atau wilayah tertentu dalam memproduksi beberapa tanaman terntentu.
Suatu negara memiliki keunggulan absolut dalam membuat suatu produk apabila ia dapat mempertahankan monopoli atau ia dapat memproduksi dengan biaya yang lebih rendah daripada pesaingnya. Keunggulan absolut merupakan hal yang langka dewasa ini. Akan tetapi, beberapa negara mampu meraih keunggulan absolut untuk beberapa produk tertentu. Contohnya oleh karena banyak cadangan minyak di Timur Tengah, maka negara-negara ini memiliki kendali atas pasokan minyak, namun terkadang mereka memanipulasi untuk mempengaruhi pendapatan mereka. Perbedaan iklim juga dapat memberikan keunggulan bagi beberapa negara atau wilayah tertentu dalam memproduksi beberapa tanaman terntentu.
Menurut Adam Smith bahwa
dengan melakukan spesialisasi internasional, maka masing-masing negara akan
berusaha untuk menekan produksinya pada barang-barang tertentu yang sesuai
dengan keuntungan yang dimiliki baik keuntungan alamiah maupun keuntungan yang
diperkembangkan.
Yang dimaksud dengan
keuntungan alamiah adalah: Keuntungan yang diperoleh karena suatu negara
memiliki sumberdaya alam yang tidak dimiliki oleh negara lain baik kualitas
maupun kuantitas.
Sedangkan yang dimaksud
dengan keuntungan yang di perkembangkan adalah: Keuntungan yang diperoleh
karena suatu negara telah mampu mengembangkan kemampuan dan ketrampilan dalam
menghasilkan produk-produk yang diperdagangkan yang belum dimiliki oleh negara
lain. (Soelistyo, 1991:28)
b) Konsep
keunggulan komparatif.
Keuggulan komparatif
merupakan kemampuan suatu negara untuk memproduksi beberapa produk lebih murah
atau lebih baik daripada negara lain.
Suatu negara dapat
mengembangkan keunggulan komparatif atas suatu produk ia dapat memasok produk
tersebut secara lebih efesien dan dengan harga yang lebih rendah daripada
memasok produk-produk lain, dibandingkan dengan keluaran dari negara-negara
lain. Dengan memastikan penduduknya mendapat pendidikan yang baik, sebuah
negara juga dapat mengembangkan keunggulan komparatif di dalam penyediaan
sumber daya manusia yang terampil.
Teori ini
dikemukakan oleh David Ricardo untuk melengkapi teori Adam Smith yang tidak
mempersoalkan kemungkinan adanya negara-negara yang sama sekali tidak mempunyai
keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu barang terhadap negara lain misalnya
negara yang sedang berkembang terhadap negara yang sudah maju.
c) Potensi
pasar internasional.
Potensi
pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta
pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar
internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal
ini diberlakukan untuk negara lain.
3. Tahap-tahap
dalam memasuki bisnis internasional.
Adapun
tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut:
1. Ekspor Insidentil (Incidental export).
Dalam rangka untuk masuk kedalam dunia bisnis internasional
suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal
yaitu dengan melakukan ekspor insidentil.
2. Ekspor Aktif (Active Export).
Tahap
ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi
itu.
3. Penjualan Lisensi (lincesing).
Tahap ini
Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara
penerima.
4.
Franchising.
Tahap
berikutnya mrupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan disuatu negara
menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangannya saja akan tetapi lengkap
dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep
campuran proses produksinya. Dan lain-lain. Bentuk Franchise yang pada saat ini
populer dinegara kita dan juga dinegara lain yaitu:
a. Manajemen
sistem yang sudah teruji.
b. Memiliki
nama yang sudah terkenal dan populer.
c. Performance
Record yang sudah mapan untuk alat penilaian.
5. Pemasaran diluar Negeri
Bentuk ini memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan
yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) haruslah
betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya
itu dinegara asing (Home Country).
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri.
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam
melibatkan diri pada bisnis internasional yaitu tahap “ produksi dan pemasaran
luar negeri “ Tahap ini juga disebut sebagai “ Total Internaional Business”
Bentuk inilah yang menimbulkan MNC atau Multy National Corporation yaitu
perusahaan Multi Nasional.
Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan
perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala modalnya lalu melakukan
prosese produksi di Negeri itu, kemudian menjual hasil produksinya itu di
Negeri itu juga. Bentuk ini memiliki unsure positif bagi Negara sedang
berkembang karena dalam bentuk ini Negara penerima tidak perlu menyediakan
modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut yang pada umumnya
Negara berkembang masih miskin dana untuk pembangunan bangsanya.
4. Hambatan
dalam memasuki bisnis Internasional.
Hambatan yang timbul dalam memasuki bisnis internasional
sebagai berikut :
1.
Batasan Perdagangan dan Tarif Bea Masuk.
Tarif bea masuk adalah pajak yang
dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.
Dikenakannya tarif/bea masuk yang tinggi bagi barang luar negri, maka akan
mengakibatkan harga barang tersebut kalah bersaing dengan harga barang dalam.
2.
Perbedaan Bahasa, Sosial Budaya / Kultural
Perbedaan
dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis
Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi
yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik
maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan
bahasa ini pada saat ini semakin berkurang berkat adanya bahasa Internasional
yaitu bahasa lnggris. Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan
hambatan yang harus diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan
dalam suatu bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja
(letterlijk) dengan kata yang sama dengan bahasa yang lain.
3.
Hambatan Politik, Hukum dan Perundang-Undangan
Hubungan
politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan
mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai
contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan
dengan negara-negara Komunis.
Ketentuan Hukum ataupun
Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi
berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang
barang-barang mengandung daging maupun minyak babi.
4. Hambatan Operasional.
Hambatan perdagangan atau bisnis
internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yakni transportasi
atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke
negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena
antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler.
Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal
laut untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal.
5. Perusahaan
multinasional.
Perusahaan
multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara;
perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki
kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya
memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan multinasional
yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat
memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka
yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat
berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.
Karena jangkauan
internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara sendiri,
harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka
(dengan begitu juga pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi
lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan
distrik politik regional seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti
potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau
standar pekerja dan lingkungan yang memadai. PMN seringkali memanfaatkan subkontraktor untuk memproduksi barang tertentu yang
mereka butuhkan.
Perusahaan multinasional
pertama muncul pada 1602 yaitu Perusahaan Hindia Timur Belanda yang merupakan saingan berat dari Perusahaan Hindia Timur Britania.
DAFTAR PUSTAKA
Boone., Kurtz. 2006. Contemporary Business: Book 1.
Jakarta : Salemba Empat
Nama : Annisa Lestari
NPM : 29213699
Kelas : 1EB08
Bab 12 Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan
1. Keuangan
perusahaan.
Perusahaan
Keuangan merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi utama menyalurkan dana dari
yang surplus/ berlebih kepada mereka yang kekurangan dana. Keuangan perusahaan
atau yang lebih dikenal dengan corporate finance adalah bidang keuangan
berurusan dengan keputusan pendanaan perusahaan bisnis membuat dan alat dan
analisis yang digunakan untuk membuat keputusan. Adapun jenis-jenis perusahaan
keuangan adalah sebagai berikut:
• Bank Komersial (Commercial Banks) : lembaga simpanan yang memiliki asset utama berupa pinjaman dan kewajiban utama lain yaitu tabungan (deposits).
• Thrifts : lembaga simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman, savings bank dan credit unions.
• Perusahaan asuransi : lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan (policy holders) dari even/kejadian yang buruk.
• Perusahaan sekuritas dan bank investasi : lembaga keuangan yang menjamin sekuritas dan terlibat dalam kegiatan sehubungan seperti broker surat berharga,jual beli surat berharga, dan menghasilkan pasar dimana surat berharga diperdagangkan.
• Perusahaan Pembiayaan (Finance companies) : Lembaga penghubung keuangan yang memberi pinjaman kepada individu dan bisnis.
• Reksa dana (Mutual Funds) : lembaga keuangan yang menawarkan rencana simpanan dimana dana milik partisipan mengakumulasi tabungan selama tahun bekerja mereka sebelum diambil selama tahun penisun mereka.
• Bank Komersial (Commercial Banks) : lembaga simpanan yang memiliki asset utama berupa pinjaman dan kewajiban utama lain yaitu tabungan (deposits).
• Thrifts : lembaga simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman, savings bank dan credit unions.
• Perusahaan asuransi : lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan (policy holders) dari even/kejadian yang buruk.
• Perusahaan sekuritas dan bank investasi : lembaga keuangan yang menjamin sekuritas dan terlibat dalam kegiatan sehubungan seperti broker surat berharga,jual beli surat berharga, dan menghasilkan pasar dimana surat berharga diperdagangkan.
• Perusahaan Pembiayaan (Finance companies) : Lembaga penghubung keuangan yang memberi pinjaman kepada individu dan bisnis.
• Reksa dana (Mutual Funds) : lembaga keuangan yang menawarkan rencana simpanan dimana dana milik partisipan mengakumulasi tabungan selama tahun bekerja mereka sebelum diambil selama tahun penisun mereka.
2. Estimasi
penjualan.
Estimasi
penjualan merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan.
Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen
perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan.
Dekomposisi Estimasi
Penjualan
1. Memisahkan faktor-faktor Trend (T), Seasonal (S), Cyclical (C), dan Random (R) pada data penjualan historis.
2. Menggabungkan kembali fator-faktor T, S, C, dan R untuk estimasi penjualan tahun yang akan datang.
3. Estimasi penjualan dapat menggunakan dua model: Additive Model dan Multiplicative Model.
1. Memisahkan faktor-faktor Trend (T), Seasonal (S), Cyclical (C), dan Random (R) pada data penjualan historis.
2. Menggabungkan kembali fator-faktor T, S, C, dan R untuk estimasi penjualan tahun yang akan datang.
3. Estimasi penjualan dapat menggunakan dua model: Additive Model dan Multiplicative Model.
Estimasi penjualan memiliki
hubungan yang sangat erat dengan anggaran penjualan.Selain menentukan anggaran
penjualan yang terdiri dari anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran atau
biaya penjualan,perlu juga menentukan anggaran produksi,biaya material , tenaga
kerja dan harga pokok penjualan.
3. Estimasi
Produksi.
Anggaran
produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan
persediaan. Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods
Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi
Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
• Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)
• Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
• Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)
Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
• Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)
• Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
• Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)
4. Estimasi
pembelian bahan langsung.
Estimasi
pembelian bahan langsung adalah pembelian barang secara langsung, baik berupa
langsung maupun sistem online. karena penjual bisa memprodukan barang
daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat lebih menguntungkan
dan menghematkan.
5. Estimasi
pemakaian bahan langsung.
Estimasi ini merupakan
barang yang bisa langsung di gunakan tanpa memerlukan proses terlebih dahulu,
atau barang yang sudah di beli bisa langsung di pakai atau di gunakan. sebagai
contoh : pakaian, kendaraan bermotor , minuman, ataupun makanan, dll. Pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan
untuk membiayai bahan baku bahan pembantu dan bahan penunjang produksi.
6. Upah
langsung.
Upah
langsung adalah upah yang diberikan oleh atasan atau manager secara langsung
kepada para karyawannya setelah mereka melakukan apa yang menjadi kewajiban
mereka sebagai pekerja dan biasanya upah tsb berupa uang.Upah langsung
merupakan upah yang diberikan secara langsung kepada pekerja.
7. Estimasi
beban fabrikase.
Merupakan estimasi yang
menjelaskan tentang beban pabrikasi.
8. Estimasi
Harga Pokok Penjualan (HPP).
Estimasi
HPP merupakan harga yang sudah mutlak atau harga pokok barang yang dijual tanpa
bisa mengalami perubahan, harga ini sudah mutlak diberikan kepada si penjual
kepada si pembeli agar tidak terjadi negosiasi dalam penjualan barang ini.
HPP = anggaran bahan baku
digunakan + angaran Biaya tenaga kerja langsung + anggaran biaya overhead
pabrik + persedian produk jadi awal – persedian produk jadi akhir.
9. Estimasi
Beban penjualan.
Beban yang
ditanggung si penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan
atau si penjual menanggung beban oleh pihak-pihak tertentu. Misalnya beban
pajak, kerusakan barang-barang, dll
10. Estimasi
beban administrasi
Beban
administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini.Badan Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan
sementara. Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor
pekerjaan sementara adalah:
- tingginya jumlah pekerja pekerjaan
sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara.
- perubahan undang-undang banyak dan perubahan
kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara.
- penerapan sistem pembayaran remunerasi
mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan
pekerja flex.
11. Estimasi Laba rugi .
Pada
estimasi laba rugi, perusahaan ini bisa
mengetahui apakah perusahaan ini mendapatkan keuntungan atau laba ataupun
memperoleh kerugian., yaitu meliputi:
-
Laba : kenaikan modal saham yang dimiliki
oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.
-
Rugi : merupakan penurunan
modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada
suatu periode tertentu.
12. Estimasi kas.
Estimasi
Kas adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh
perusahaan itu. Dengan adanya kas perusahaan, perusahaan dapat mengetahui
berapa jumlah uang keuntungan yang diperoleh.
DAFTAR
PUSTAKA
Nama : Annisa Lestari
NPM : 29213699
Kelas : 1EB08
Langganan:
Postingan (Atom)