TRANSLASI MATA UANG ASING
A. PENGEMBANGAN AKUNTANSI DALAM TRANSLASI
MATA UANG ASING
Beberapa perspektif historis tentang akuntansi
translasi mata uang asing di Negara Amerika,
sebagai berikut:
1.
Pra-1965
Praktik translasi mata uang asing masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting Research Bulletin No. 43.
2.
1965-1975
Translasi mata uang asing seluruh pembayaran
dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.
3.
1975-1981
FASB mengeluarkan FAS No. 8 pada tahun 1975.
4.
1981-Sekarang
FASB mengeluarkan Satetement
of Financial Accounting Standards
No. 52 tahun 1981.
B.
PENGERTIAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Translasi mata uang asing adalah proses informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.
Berbeda dengan konversi antar mata uang asing yang memiliki pengertian pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik, translasi hanyalah perubahan
satuan unit moneter,
misalnya pada sebuah necara
yang dinyatakan
dalam pound Inggris
disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi
terkait yang terjadi. Sedangkan konversi, memungkinkan adanya pertukaran fisik yang terjadi dan ada transaksi
terkait. Terdapat
alasan dilakukannya translasi mata uang asing, diantaranya :
1.
Perusahaan dengan kegiatan operasional di luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keuangan
gabungan yang informasi laporan
kepada pembaca
mengenai operasional perusahaan secara global sehingga diperlukan adanya penyamaan
mata uang.
2.
Berkomunikasi dengan peminat
saham asing. Perusahaan
yang melakukan translasi
merupakan perusahaan yang dalam bentuk usaha terbuka sehingga laporan keungan dapat
dibaca oleh masyarakat umum dengan
mudah , sehingga dengan laporan
keuangan yang sudah dikonversikan maka akan merangsang investor untuk menanam
saham pada perusahaan.
3.
Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang.
4.
Mencatat transaksi mata uang asing. Transaksi dalam mata uang asing terjadi
pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual
barang dengan pembayaran yang dilakukan
dalam suatu mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan dalam mata uang asing.
Translasi mata uang asing dilakukan
untuk mempersiapkan laporan
keuangan yang memberikan laporan
pada pembaca informasi
mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap
mata uang asing induk perusahaan. Translasi tidak harus dibuat
oleh perusahaan induk, anak perusahaan dapat membuat laporan keuangan
sesuai dengan mata uang yang digunakan perusahaan induk. Namun apabila perusahaan tersebut merupakan perusahaan tunggal (tidak memiliki anak perusahaan)
maka perusahaan tersebut harus mengkonversi
nilai nominal atas transaksi
– transaksi dengan metode translasi yang berbeda.
Transaksi mata
uang asing
bisa
terjadi langsung di
pasar
spot, pasar forward, atau pasar swap. Pembelian atau penjualan
mata uang lanngsung di tempat normalnya harus
segera disampaikan, yaitu sekitar
dua
hari kerja. Penukaran
spot dan forward untuk mata uang asing utama pada tiap hari kerja dapat ditemukan pada bagian
bisnis di
banyak koran
terkemuka. Kurs
di pasar spot dipengaruhi beberapa faktor,
termasuk juga perbedaadn tingkat inflasi antar negara,
perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat ata uang selanjutnya. Kurs pada pasar spot terdapat
bersifat langsung
atau pun tidak langsung.
Transaksi pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah
mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang.
Translasi pada pasar forward
mendapatkan potongan
atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu
pasar forward. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan
forward mata uang.
Para
investor sering kali menggunakan transaksi swap untuk
mendapatkan untung dari tingkat saham negara
asing
yang tinggi sementara juga simultan
berjaga-jaga
terhadap pergerakan
nilai tukar yang tidak stabil.
C. EFEK LAPORAN
KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI
MATA UANG ASING
Terdapat tiga kurs translasi yang digunakan
untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik,
yaitu:
o
Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
o Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku
saat asset dengan
mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan
mata uang asing pertama kali muncul.
o Kurs
rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini
D. TRANSAKSI
MATA UANG ASING
Perbedaan karakteristik pada transaksi
mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang asing. Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan satu mata uang akan tetapi dihitung
dengan mata uang lain. Sebagai alasannya
adalah adanya gagasan mengenai
mata uang fungsional. Mata uang fungsional suatu perusahaan adalah mata uang utama yang digunakan untuk menjalankan bisnis , menghasilkan, dan menghabiskan kas. Berikut keadaan
yang membenarkan penggunaan mata uang local atau induk perusahaan sebagai mata uang fungsional
KRITERIA MATA UANG FUNGSIONAL
|
||
Faktor Ekonomi
|
Mata Uang Lokal Sebagai Mata Uang Fungsional
|
Mata Uang Induk Perusahaan Sebagai
Mata Uang
Fungsional
|
Arus Kas
|
Menggunakan mata uang local
dan tidak berpengsruh terhadap arus kas
|
Berpengaruh secara langsung terhadap arus kas dan dikembaliksm ke induk perusahaan
|
Harga Jual
|
Sangat tidak peduli
dengan tingkat
perubahan nilai tukar dan di atur oleh kompetisi local
|
Responsif terhadap perubahan nilai
tukar dan dilakukan oleh
kompetisi internasional
|
Harga Pasar
|
Kebanyakan pada negara adidaya dan menggunakan mata uang local
|
Kebanyakan pada negara induk dan menggunakan mata uang negara
induk
|
Anggaran Biaya
|
Sering terjadi
pada daerah local
|
Sangat berkaitan dengan faktor produktif yang di berikan dari induk perusahaan
|
Keuangan
|
Menggunakan mata uang local dan dilayani oleh operasional local
|
Di berikan oleh induk perusahaan atau bergantung pada induk perusahaan sgsr memenuhi kewajiban jangka
panjang
|
Internal Perusahaan
|
Jarang, tidak ekstensif
|
Sering kali dan transaksi yang ektensif
|
Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal,
penyesuaian nilai tukar (baik
stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
Perspektif Transaksi Ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian
yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
E.
TRANSLASI MATA UANG ASING
Terdapat beberapa metode yang digunakan
dalam translasi mata uang asing , antara lain :
Single Rate Method
Berdasarkan pendekatan translasi
ini, laporan keuangan
operasi luar negeri, yang dianggap oleh perusahaan
induk
sebagai entitas
yang otonom, memiliki domisili pelaporan
mereka sendiri. Ini adalah lingkungan akuntansi lokal tempat dimana
perusahaan afiliasi asing tersebut mentraksaksikan urusan bisnisnya. Untuk mempertahankan “rasa” lokal dari laporan valuta,
suatu cara harus ditemukan agar translasi
bisa dilaksanakan dengan distorsi
yang minimal. Cara yang paling baik adalah penggunaan metode kurs berlaku.
Karena semua laporan keuangan
valuta asing sebenarnya dikalikan dengan suatu konstansta, metode translasi ini mempertahankan
hasil
keuangan dan hubungan
asli (misalnya. rasio-rasio keuangan) dalam
laporan
konsolidasi dari entitas-entitas individual yang dikonsolidasi. Hanya bentuk perkiraan- perkiraan
luar negeri, bukan hakekatnya, yang berubah
dalam metode kurs berlaku.
Meskipun menarik dan sederhana secara konseptual, metode kurs berlaku dipersalahkan oleh sebagian orang karena merusak
tujuan dasar dari laporan keuangan konsolidasi, yaitu karena menyajikan, untuk keuntungan pemegang
saham perusahaan induk, hasil-hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan induk dan perusahaan-perusahaan anaknya dari perspektif valuta tunggal yaitu. mempertahankan valuta pelaporan perusahaan induk sebagai
unit pengukuran. Dalam metode
kurs berlaku, hasil-hasil konsolidasi akan mencerminkan perspekfif-perspektif valuta
dari masing-masing negara tempat dimana perusahaan-perusahaan anak berada. Misalnya, jika sebuah aktiva diperoleh
sebuah perusahaan anak di luar negeri seharga
VA 1,000 ketika kursnya adalah VA 1=$1, maka biaya historisnya dari perspektif dolar adalah
$1.000; dari perspektif valuta lokal juga $1,000. Jika kurs berubah menjadi
VA 5 = $1, biaya historis
aset tersebut dari perspektif dolar (translas’ biaya historis) tetap $1,000. Jika valuta lokal tetap dipertahankan sebagai unit pengukuran, nifai aset akan diekspresikan sebesar $200 (translasi kurs berlaku).
Metode kurs berlaku juga dipersalahkan karena mengasumsikan bahwa semua aktiva-valuta lokal dipengaruhi oleh risiko nilai tukar (yaitu, mengasumsikan bahwa fluktuasi
valuta domestik yang ekivalen,
yang disebabkan oleh fluktuasi
kurs translasi berjalan, merupakan
indikator perubahan
nilai intrinsik aktiva-aktiva tersebut). Hat ini jarang benar karena nilai persediaan dan aktiva-aktiva tetap di luar negeri umumnya didukung oleh inflasi
lokal.
Multiple Rate Method
Metode-metode
kurs
berganda mengkombinasikan nilai tukar berjalan dan historis
dalam proses translasi, diantaranya :
a. Metode berlaku-historis
Berdasarkan pendekatan berlaku-historis, yang populer di AS dan ditempat-tempat lain sebelum tahun 1976, aktiva lancar dan kewajiban lancar sebuah perusahaan anak di luar negeri ditranslasikan kedalam valuta
pelaporan perusahaan induknya dengan menggunakan kurs berlaku.
Aktiva dan kewajiban
non-lancar ditranslasikan dengan kurs historis. Item-item laporan laba-rugi, kecuali
beban depresiasi dan amortisasi, ditranslasikan dengan
kurs rata-rata
masing-masing bulan operasi
atau dengan basis rata-rata tertimbang dari seluruh
periode yang akan dilaporkan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan dengan memakai
kurs historis yang berlaku
pada saat aset yang bersangkutan diperoleh.
Metodologi ini, sayangnya, memiliki sejumlah
kelemahan. Misalnya, metode ini kurang memilik
justifikasi konseptual. Definisi-definisi yang ada mengenai aktiva dan kewajiban lancar dan non-lancar tidak menjelaskan mengapa cara klasifikasi
seperti itu menentukan kurs mana yang akan digunakan dalam proses
transiasi.
b. Metode moneter-nonmoneter
Seperti halnya metode berlaku-historis, metode moniter-nonmoneter memakai pola klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Karena item-item moneter diselesaikan dalam kas; pemakaian kurs berlaku untuk mentranslasikan item-item valuta asing menghasilkan valuta domestik ekivalen yang mencerminkan nilai realisasi
atau nilai penyelesaiannya.
c. Metode Temporal
Menurut pendekatan temporal, translasi
valuta
merupakan suatu proses konversi pengukuran (yaitu, penyajian
ulang nilai tertentu). Karena itu, metode ini tidak dapat digunakan
untuk mengubah atribut suatu item yang sedang diukur; metode
ini hanya dapat
mengubah unit pengukuran. Translasi saldo valuta asing, misalnya, hanya mengubah
(restate) denominasi persediaan. tidak penilaian
aktualnya.
F. Keuntungan Dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
a. Penangguhan
Perubahan nilai ekuivalen
mata uang domestik
dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang lokal yang dihasilkan dari entitas
asing. Penyesuaian translasi harus diakumulasikan secara terpisah
sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi.
b.
Pengangguhan dan Amortisasi
Penangguhan keuntungan atau kerugian
translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos
neraca terkait, terutama yang terkait dengan utang akan ditangguhkan dan diamortisasi selama umur aktiva
tetap terkait, yaitu
dibebankan terhadap laba dengan cara yang sama dengan beban depresiasi atau ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa pinjaman
sebagai penyesuaian terhadap beban bunga.
c. Penangguhan parsial
Keuntungan dan kerugian translasi adalah
dengan mengakui kerugian sesegera
mungkin setelah
terjadi, tetapi mengakui
keuntungan hanya setelah direalisasikan, hal ini semata-mata hanya karena merupakan keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya perubahan kurs.
d.
Tidak
ditangguhkan
Mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera
mungkin. Namun, memasukkan keuntungan dan kerugian
translasi dalam laba tahun berjalan akan memperkenalkan elemen acak ke dalam laba sehingga
dapat menghasilkan fluktuasi
laba yang sangat signifikan apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar.
Keuntungan dan kerugian
translasi ini mencerminkan kenaikan atau penurunan
ekuitas investasi dalam mata uang domestik dan harus diakui.
Referensi:
https://id.scribd.com/doc/59166356/Makalah-Translasi-Akuntansi-Internasional
http://www.academia.edu/12046522/AKUNTANSI_INTERNASIONAL_TRANSLASI_MATA_UANG_ASING
download.portalgaruda.org/article.php?article=199603&val...
BalasHapusAssignment Help from professionals is a simple way to put an end to your struggle.We are a leading organization of assignment help services and we provide the best assignment help writing service to help you gain good grades.o, if you seek assistance from our assignment help online experts, you will get a very high-quality assignment.
Thank you for sharing this very great informative blog with excellent erudition article, the theme/design is incredible and with very informative contents, really appreciates you for sharing this useful insightful thought. check list of state universities in western nigeria
BalasHapuskadıköy lg klima servisi
BalasHapustuzla daikin klima servisi
çekmeköy toshiba klima servisi
ataşehir toshiba klima servisi
ataşehir beko klima servisi
maltepe daikin klima servisi
kadıköy daikin klima servisi
kartal toshiba klima servisi
beykoz daikin klima servisi