Pertumbuhan
ekonomi adalah suatu proses dimana terjadi kenaikan pada produk nasional bruto
(PNB) dan pendapatan nasional riil atau
Produk domestic bruto (PDB). Jadi perekonomian dapat dikatakan tumbuh apabila
terjadi kenaikan pada produk output rill. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan
kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang. Pertumbuhan ekonomi lebih bersifat kualitatif
dimana adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi
yang dihasilkan. Lalu apa perbedaan dari PDB dan PNB?
Produk
domestic bruto (PDB) adalah produk yang dihasilkan baik oleh warga negara asing
atau warga negaranya tersebut yang bekerja didalam negeri. Sedangkan Produk
nasional bruto (PNB) adalah produk yang dihasilkan oleh warga negaranya sendiri
yang bekerja baik didalam negeri maupun diluar negeri. Secara konsep, PDB
menggunakan konsep kewilayahan dan PNB menggunakan konsep kewarganegaraan .
Dengan adanya perhitungan pada kedua hal tersebut, maka bisa diprediksi apakah
perkonomian kita mengalami kenaikan atau penurunan. Lalu bagaimana dengan
pertumbuhan ekonomi tahun 2011 dan 2012?
Menurut Pelaksana tugas
(Plt) Kepala BPS, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 tercatat sebesar
6,5% dengan pembentukan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku
mencapai Rp 1.931,3 triliun. Secara kumulatif, PDB Indonesia pada 2011
berdasarkan harga berlaku mencapai Rp 7.427,1 triliun, sedangkan atas dasar
harga konstan sebesar Rp 2.463,2 triliun.
Hal tersebut cukup menggembirakan
pasalnya pada tahun 2011 Indonesia sedang terjadi krisis global dimana krisis
ekonomi terjadi secara besar-besaran yang melanda negara-negara di dunia. Namun,
Indonesia masih tetap tumbuh 6.5 %. Apabila dibandingkan dengan krisis 2009,
Indonesia hanya tumbuh 4.6%.
Sedangkan untuk penyumbang
terbesar PDB 2011 berasal dari sector industri pengolahan sebesar
24,3%, pertanian 14,7%, perdagangan, hotel dan restoran sebesar 13,8%. Sementara itu, dari
sisi penggunaan, laju PDB 2011 bisa dilihat dari pertumbuhan konsumsi rumah
tangga 4,7%, konsumsi pemerintah 3,2%, pembentukan modal tetap bruto (PMTB)
8,8%, ekspor 13,6%, dan impor 13,3%. Namun apabila dilihat dari sisi
distribusinya, PDB 2011 masih didominasi Pulau Jawa sebesar 57,6%. Lalu diikuti
oleh Pulau Sumatera 23,5%, Kalimantan 9,6%, Sulawesi 4,6%, dan wilayah lain
4,7%.
Ketika melihat hal ini pada tahun 2011, Tim ekonomi dari Bank
Dunia serta beberapa pakar ekonomi lainnya memprediksikan pertumbuhan ekonomi
Indonesia akan meningkat dan tumbuh sebesar 6.7 % apabila perkembangan dalam
setiap sector khususnya dalam penyumbang PDB tetap stabil atau meningkat. Lalu
apakah prediksi ini benar adanya? Sangat disayangkan, Pertumbuhan ekonomi 2012
mengalami penurunan yaitu hanya sebesar 6,23 % atas dasar harga berlaku mencapai Rp8.241,9
triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp2.618,1
triliun.
Pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada tahun 2012 menurut sisi penggunaan terjadi pada Komponen
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 9,81 persen, diikuti Komponen
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 5,28 persen, Komponen Ekspor Barang dan Jasa
2,01 persen, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh 1,25
persen. Sementara, Komponen Impor sebagai faktor pengurang mengalami
pertumbuhan sebesar 6,65 persen.
Pada tahun 2012, PDB
(harga berlaku) digunakan untuk memenuhi Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah
Tangga sebesar 54,56 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 8,89
persen, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto atau Komponen Investasi Fisik
33,16 persen, Komponen Ekspor 24,26 persen dan Komponen Impor 25,81 persen.
Pertumbuhan ekonomi
Indonesia mengalami penurunan akibat krisis utang Eropa dan AS. Krisis inilah
sebagai alasan eksternal yang bisa menganggu kinerja ekonomi nasional ,
mengingat kawasan Eropa adalah salah satu tujuan ekspor
utama Indonesia.Selain itu, unsur kelangkaan bahan baku khususnya krisis hargga pangan dan kelangkaan energi juga bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Dari
banyaknya faktor komponen seperti konsumsi rumah tangga ( C ), Investasi (I),
Pengeluaran pemerintah (G), Ekspor (X) , dan Impor (M) ; manakah yang paling
berpengaruh terhadap petumbuhan ekonomi?
Berdasarkan
data diatas, bisa dilihat bahwa yang lebih berpengaruh dalam memenuhi komponen
pengeluaran dalam PDB ada pada ekspor. Pada tahun 2011, ekspor sebesar 13.6 %
sedangkan ekspor tahun 2012 sebesar 24.26 %. Bisa dikatakan ekspor mengalami
penurunan sama halnya pertumbuhan ekonomi dari 2011 sampai 2012 mengalami
penurunan sebesar 0.27 %. Tentu hal ini sangat mengecewakan para pakar ekonomi
serta menteri perekonomian Indonesia dalam meningkatkan perekonomian negara.
Untuk
itu dalam mengatasi hal ini, selain peran pemerintah diperlukan juga peran masyarakat
untuk saling bahu-membahu dalam mengatasi krisis yang melanda misalnya dengan
mengembangkan dunia usaha supaya pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat meningkat
kembali.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar