Jumat, 30 Mei 2014

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2011 dan 2012

Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses dimana terjadi kenaikan pada produk nasional bruto (PNB)  dan pendapatan nasional riil atau Produk domestic bruto (PDB). Jadi perekonomian dapat dikatakan tumbuh apabila terjadi kenaikan pada produk output rill. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.  Pertumbuhan ekonomi lebih bersifat kualitatif dimana adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan. Lalu apa perbedaan dari PDB dan PNB?

Produk domestic bruto (PDB) adalah produk yang dihasilkan baik oleh warga negara asing atau warga negaranya tersebut yang bekerja didalam negeri. Sedangkan Produk nasional bruto (PNB) adalah produk yang dihasilkan oleh warga negaranya sendiri yang bekerja baik didalam negeri maupun diluar negeri. Secara konsep, PDB menggunakan konsep kewilayahan dan PNB menggunakan konsep kewarganegaraan . Dengan adanya perhitungan pada kedua hal tersebut, maka bisa diprediksi apakah perkonomian kita mengalami kenaikan atau penurunan. Lalu bagaimana dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2011 dan 2012?

Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 tercatat sebesar 6,5% dengan pembentukan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 1.931,3 triliun. Secara kumulatif, PDB Indonesia pada 2011 berdasarkan harga berlaku mencapai Rp 7.427,1 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp 2.463,2 triliun.

Hal tersebut cukup menggembirakan pasalnya pada tahun 2011 Indonesia sedang terjadi krisis global dimana krisis ekonomi terjadi secara besar-besaran yang melanda negara-negara di dunia. Namun, Indonesia masih tetap tumbuh 6.5 %. Apabila dibandingkan dengan krisis 2009, Indonesia hanya tumbuh 4.6%.

Sedangkan untuk penyumbang terbesar PDB 2011 berasal dari sector industri pengolahan sebesar 24,3%, pertanian 14,7%, perdagangan, hotel dan restoran sebesar 13,8%. Sementara itu, dari sisi penggunaan, laju PDB 2011 bisa dilihat dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga 4,7%, konsumsi pemerintah 3,2%, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 8,8%, ekspor 13,6%, dan impor 13,3%. Namun apabila dilihat dari sisi distribusinya, PDB 2011 masih didominasi Pulau Jawa sebesar 57,6%. Lalu diikuti oleh Pulau Sumatera 23,5%, Kalimantan 9,6%, Sulawesi 4,6%, dan wilayah lain 4,7%.

Ketika melihat hal ini pada tahun 2011, Tim ekonomi dari Bank Dunia serta beberapa pakar ekonomi lainnya memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat dan tumbuh sebesar 6.7 % apabila perkembangan dalam setiap sector khususnya dalam penyumbang PDB tetap stabil atau meningkat. Lalu apakah prediksi ini benar adanya? Sangat disayangkan, Pertumbuhan ekonomi 2012 mengalami penurunan yaitu hanya sebesar 6,23 % atas dasar harga berlaku mencapai Rp8.241,9 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp2.618,1 triliun.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2012 menurut sisi penggunaan terjadi pada Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 9,81 persen, diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 5,28 persen, Komponen Ekspor Barang dan Jasa 2,01 persen, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh 1,25 persen. Sementara, Komponen Impor sebagai faktor pengurang mengalami pertumbuhan sebesar 6,65 persen.

Pada tahun 2012, PDB (harga berlaku) digunakan untuk memenuhi Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 54,56 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 8,89 persen, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto atau Komponen Investasi Fisik 33,16 persen, Komponen Ekspor 24,26 persen dan Komponen Impor 25,81 persen.  
Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan akibat krisis utang Eropa dan AS. Krisis inilah sebagai alasan eksternal yang bisa menganggu kinerja ekonomi nasional , mengingat kawasan Eropa adalah salah satu tujuan ekspor utama Indonesia.Selain itu, unsur kelangkaan bahan baku khususnya krisis hargga pangan dan kelangkaan energi juga bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Dari banyaknya faktor komponen seperti konsumsi rumah tangga ( C ), Investasi (I), Pengeluaran pemerintah (G), Ekspor (X) , dan Impor (M) ; manakah yang paling berpengaruh terhadap petumbuhan ekonomi?
Berdasarkan data diatas, bisa dilihat bahwa yang lebih berpengaruh dalam memenuhi komponen pengeluaran dalam PDB ada pada ekspor. Pada tahun 2011, ekspor sebesar 13.6 % sedangkan ekspor tahun 2012 sebesar 24.26 %. Bisa dikatakan ekspor mengalami penurunan sama halnya pertumbuhan ekonomi dari 2011 sampai 2012 mengalami penurunan sebesar 0.27 %. Tentu hal ini sangat mengecewakan para pakar ekonomi serta menteri perekonomian Indonesia dalam meningkatkan perekonomian negara.
Untuk itu dalam mengatasi hal ini, selain peran pemerintah diperlukan juga peran masyarakat untuk saling bahu-membahu dalam mengatasi krisis yang melanda misalnya dengan mengembangkan dunia usaha supaya pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat meningkat kembali.

Sumber :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar