Selasa, 26 November 2013

Bab 13 Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

1.    Benturan dengan kepentingan masyarakat.
Secara umum, dunia bisnis didirikan untuk memenuhi manusia akan barang dan jasa. Dalam pencapaian tujuan ekonomis perusahaan, hampir selalu terjadi interaksi antara perusahaan dan lingkungannya. Interaksi yang terjadi, pada akhirnya, akan memunculkan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pihak-pihak yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung atas kegiatan yang dilakukan perusahaan. Dalam hal ini, tanggung jawab sosial perusahaan berhubungan dengan perusahaan lain, konsumen, investor, masyarakt secara keseluruhan, lingkungan eksternal, ,maupun alam.
      Salah satu proses bisnis adalah produksi. Proses produksi seringkali memnyebabkan benturan kepentingan masyarakat dengan perusahaan. Benturan ini terjadi karena perusahaan seringkali menimbulkan polusi ( udara, air, limbah, suara, bahkan mental kejiwaan ). Dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk menghindari etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis dapat berupa dorongan dari pihak luar maupun dari dalam bisnis itu sendiri.
      Dorongan dari pihak luar dapat berupa dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi kendala sehingga harus mengeluarkan biaya tambahan yang cukup besar bagi perusahaan dan diperhintungkan biaya tambahan untung-rugi perusahaan. Sedangkan dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi pebisnis yang melibatkan rasa, karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.

2.    Dorongan tanggung jawab sosial.
Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab sosial yang merupakan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana keputusan bisnisnya dapat mempengaruhi masyarakat. Istilah tanggung jawab sosial terkadang digunakan untuk menjelaskan tanggung jawab perusahaan terhadap komunitas dan lingkungannya. Namun, istilah tersebut dapat diperluas untuk memasukkan tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan, pemegang saham, dan kreditornya. Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis adalah sebagai berikut :
  ·   Penerapan manajemen orientasi kemanusiaan.
Kegiatan intern yang muncul bersifat kaku, keras, biroraktik, dan otoriter. Manfaat penerapan manajemen orientsi kemanusiaan akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan pihak luar secara rinci. Manfaatnya adalah :
-   Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya produktivas dan semangat pekerja.
-   Adanya pertisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga terciptanya kondisi manajemen yang kondusif.
-   Peningkatan mutu produksi yang diadakan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
-   Kepercayaan konsumen yang meningkatkan dan merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
-  Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
  ·   Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan.
Keseimbangan anatara manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya penangkapan ikan menggunakan racun atau bahan peledak yang dapat merusak ekosistem laut, penebangan pohon secara besar-besaran tanpa penanaman kembali (reboisasi) untuk kepentingan industry kertas yang dapat mengakibatkan rusaknya ekosistem hutan.
  ·   Penghematan energy.
Pengurasan secara besar-besaran terhadap energy yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti minyak, gas, batu bara telah banyak terjadi. Kesadaran sumber daya tersebut tidak dapat diperbarui mendorong dilaksanakannya efesiensi penggunaan energy. Salah satunya menggunakan energy alternative contohnya penggunaan tenaga surya, air, serta laut.
  ·   Partisipasi pembangunan bangsa.
Kesadaran pebisnis terhadap susksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada, sebagai bentuk tanggung jawab social pada lingkungan sekitar perusahaan beroperasi.
  ·   Gerakan konsumenrisme.
Tujuan dari gerakan konsumenrisme :
-    Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
-    Pelayanan purna jual yang baik.
-    Berjalannya proses public relation yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen dari pada promosi semata.
-    Memperoleh perhatian dan tidakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
3.    Etika Binis.
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
  ·   Hubungan antara bisnis dengan konsumen.
Pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Contohnya :
-          Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan konsumen untuk membandingkan harga terhadap produk.
-          Promosi, terutama iklan merupakan gangguan etis yang utama.
-          Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya, sehingga diperlukan penjelasan tentang isi serta kandungan didalam kemasan produk tersebut.
-          Pemberian servis dan garansi terhadap suatu produk.
·         Hubungan dengan karyawan.
Perusahaan memiliki tanggung jawab kepada karyawannya guna memastikan keselamatan mereka, perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain, dan peluang setara. Peluang yang setara masudnya adalah karyawan yang melamar untuk suatu posisi di perusahaan sebaiknya tidak didiskriminasi karena asal negaranya, suku, gender, atau agama.
·         Hubungan antar bisnis.
Hubungan yang terjadi diantara perusahaan dalam pemberian informasi baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir maupun distributornya.
·         Hubungan dengan investor.
Bentuk hubungan dengan investor contohnya dlam pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor. Sehingga dapat menghindari hal yang keliru.
·         Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan.
Pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan. Dalam hal ini yang paling sering berhubungan dengan perusahaan adalah Lembaga Perpajakan yang berkaitan dengan jumlah pajak yang harus dibayar melalui hasil analisa laporan keuangan perusahaan.

4.    Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial suatu bisnis.
Semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin mengingkat pula pelaksanaan praktek bisnis etika dalam masyarakat. Berikut adalah bentuk-bentuk tanggung jawab sosial:
A. Pelaksanaan hubungan industrial pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama ( KKB ) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusahan dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya,dan pakaian kerja.
B. Analisi dampak lingkungan (AMDAL)
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/ atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/ atau kegiatan.
Dasar hukum AMDAL adalah PP No.27/ 1999 yang didukung oleh paket keputusan menteri lingkungan hidup tentang jenis usaha dan/ atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL dan keputusan kepala BAPEDAL tentang pedoman penentuan dampak besar dan penting.
Tujuan dan sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup. Dengan melalui studi AMDAL diharapkan usah dan / atau kegiatan pembangunan dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara efisien, meminimumkan dampak negatip dan memaksimalkan dampak positip terhadap lingkungan hidup.
Umumnya yang bertanggung jawab terhadap koordinasi proses pelaksanaan AMDAL adalah BAPEDAL (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan).
C. Penerapan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman,masker pelindung maupun pakaian khusus lainnya. Hal ini dilakukan karena keselamatan pekerja juga merupakan tanggung jawab suatu perusahaan, dan yang harus diingat adalah pekerja merupakan asset perusahaan.
D. Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan perkebunan kecil milik masyarakat. Perkebunan besar sebagai inti dan motor penggerak perkebunan, dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil di sekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
E. Sistem “Bapak angkat dan anak angkat”
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja. Sehingga antara mereka terbinalah hubungan kerja yang menuntut profesionalisme dan tanggung jawab sosial. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar, maka dari itu dibutuhkan kesadaran tinggi akan tanggng jawab dalam pelaksanaannya.

                                                            DAFTAR PUSTAKA

Madura, Jeff. 2007. Introduction to Business Edisi 4. Jakarta : Penerbit Salemba Empat
M. Fuad, Chrisine H, Nurlela, Sugiarto, Paulus YEF. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta : Penerbit Gramedia pustaka

Nama : Annisa Lestari
NPM : 29213699
Kelas : 1EB08







Bab 14 Bisnis Internasional

1.    Hakikat bisnis internasional.
Pada dasarnya bahwa bisnis internasional merupakan sebuah aktifitas komersial yang beorientasi pada keuntungan dan terjadi diantara dua atau lebih negara. Menurut Moyer, bisnis internasional merupakan suatu aktifitas yang mempertemukan banyak aspek, dari aspek ekonomi itu sendiri misalkan marketing, keuangan, akuntansi, hubungan tenaga kerja, jug aspek non-ekonomi yaitu antropologi budaya dan ilmu politik.
      Tranksaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis International (International Trade). Bisnis internasional menyangkut segala macam transaksi bisnis dengan mencakup baik kegiatan antar pemerintah maupun perusahaan. Dilain pihak tranksaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain disebut pemasaran internasional ( International Marketing).

Berikut adalah dua buah transaksi bisnis internasional :

1.    Perdagangan Internasional ( International trade ).
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi dan kehadiran perusahaan multinasional.
            Dalam hal perdagangan internasional, transaksi antar negara biasanya dilakukan dengan cara tradisonal yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “Neraca Perdagangan antar Negara” (Balance of Trade). Suatu negara dapat memiliki surplus neraca perdagangan atau devisit neraca perdagangannya. Ketika neraca perdagangannya surplus maka hal ini menunjukan bahwa negara tersbut memiliki nilai ekspor lebih besar dibandingkan dengan nilai impornya. Dengan begitu, aliran kas yang masuk ke negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar negara disebut sebagai “Neraca Pembayaran” (Balance of Payments).
Dalam teori perdanganngan internasional, menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan. Misalkan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja. Manfaatnyadi bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu antara lain politik,sosial, dan pertahanan keamanan. Di bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk memenuhikebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yangbisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain.
Manfaat perdagangan internasional (menurut sadono sukirno) antara lain :
-       Menjalin persahabatan antar negara.
-       Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negera sendiri.
-       Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
-       Memperluas pasar dan menambah keuntungan.
-       Transfer teknologi modern.

2.    Pemasaran Internasional (Internasional Marketing).
Pemasaran Internasional adalah kegiatan Pemasaran yang melewati batas-batas lebih dari satu negara. Pemasaran internasional merupakan penerapan konsep, prinsip, aktivitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada konsumen di berbagai Negara.
Pemasaran internasional merupakan keadaan dimana suatu negara terlibat dalam transaksi bisnis negara lain, perusahaan lain atau masyarakat di luar negeri. Pengusaha yang melakukan transaksi bisnis internasional ini akan terhindar dari bea masuk karena tidak ada kegiatan ekspor impor. Transaksi bisnis internasional ini dapat ditempuh dengan berbagai cara, antara lain Licensing, Franchising, Management Contracting, Joint Venturing, dsb. Bentuk transaksi bisnis internasional tersebut memerlukan transaksi pembayaran yang disebut Fee.

2.    Alasan melaksanakan bisnis internasional.
Pemahaman mengenai bisnis Internasional menjadi penting untuk dipelajari mengingat dunia ynag tidak akan pernah terlepas dari aspek ini. Untuk menjadi pribadi akademisi yang memiliki daya saing global , karena harus diakui perusahaan domestic dituntut bersaing dengan perusahaan internasional dalam persaingan bisnis suatu negara, selain itu kita dapat menemukan cara terbaik untuk memulai suatu bisnis di negara yang berbeda dan pastinya semua itu membantu pertimbangan dalam keputusan karir yang lebih baik.
a)    Konsep keunggulan absolut.

Keunggulan absolut merupakan kemampuan suatu negara untuk memproduksi suatu barang lebih murah daripada negara lain. Keunggulan Absolut (Absolut Advantage) terjadi apabila suatu negara dapat memproduksi suatu barang dengan harga yang jauh lebih murah dan/atau dengan kualitas yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara manapun.
       Suatu negara memiliki keunggulan absolut dalam membuat suatu produk apabila ia dapat mempertahankan monopoli atau ia dapat memproduksi dengan biaya yang lebih rendah daripada pesaingnya. Keunggulan absolut merupakan hal yang langka dewasa ini. Akan tetapi, beberapa negara mampu meraih keunggulan absolut untuk beberapa produk tertentu. Contohnya oleh karena banyak cadangan minyak di Timur Tengah, maka negara-negara ini memiliki kendali atas pasokan minyak, namun terkadang mereka memanipulasi untuk mempengaruhi pendapatan mereka. Perbedaan iklim juga dapat memberikan keunggulan bagi beberapa negara atau wilayah tertentu dalam memproduksi beberapa tanaman terntentu.
Menurut Adam Smith bahwa dengan melakukan spesialisasi internasional, maka masing-masing negara akan berusaha untuk menekan produksinya pada barang-barang tertentu yang sesuai dengan keuntungan yang dimiliki baik keuntungan alamiah maupun keuntungan yang diperkembangkan.
Yang dimaksud dengan keuntungan alamiah adalah: Keuntungan yang diperoleh karena suatu negara memiliki sumberdaya alam yang tidak dimiliki oleh negara lain baik kualitas maupun kuantitas.
Sedangkan yang dimaksud dengan keuntungan yang di perkembangkan adalah: Keuntungan yang diperoleh karena suatu negara telah mampu mengembangkan kemampuan dan ketrampilan dalam menghasilkan produk-produk yang diperdagangkan yang belum dimiliki oleh negara lain. (Soelistyo, 1991:28)

b)    Konsep keunggulan komparatif.
Keuggulan komparatif merupakan kemampuan suatu negara untuk memproduksi beberapa produk lebih murah atau lebih baik daripada negara lain.
Suatu negara dapat mengembangkan keunggulan komparatif atas suatu produk ia dapat memasok produk tersebut secara lebih efesien dan dengan harga yang lebih rendah daripada memasok produk-produk lain, dibandingkan dengan keluaran dari negara-negara lain. Dengan memastikan penduduknya mendapat pendidikan yang baik, sebuah negara juga dapat mengembangkan keunggulan komparatif di dalam penyediaan sumber daya manusia yang terampil.
Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo untuk melengkapi teori Adam Smith yang tidak mempersoalkan kemungkinan adanya negara-negara yang sama sekali tidak mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu barang terhadap negara lain misalnya negara yang sedang berkembang terhadap negara yang sudah maju.

c)    Potensi pasar internasional.
Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara lain.

3.    Tahap-tahap dalam memasuki bisnis internasional.
Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut: 

1. Ekspor Insidentil (Incidental export).
     Dalam rangka untuk masuk kedalam dunia bisnis internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. 

2. Ekspor Aktif (Active Export). 
     Tahap ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. 

3. Penjualan Lisensi (lincesing).
    Tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. 

4. Franchising. 
Tahap berikutnya mrupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan disuatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangannya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya. Dan lain-lain. Bentuk Franchise yang pada saat ini populer dinegara kita dan juga dinegara lain yaitu: 
a. Manajemen sistem yang sudah teruji. 
b. Memiliki nama yang sudah terkenal dan populer. 
c. Performance Record yang sudah mapan untuk alat penilaian. 

5. Pemasaran diluar Negeri 
Bentuk ini memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) haruslah betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu dinegara asing (Home Country). 

6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri.
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional yaitu tahap “ produksi dan pemasaran luar negeri “ Tahap ini juga disebut sebagai “ Total Internaional Business” Bentuk inilah yang menimbulkan MNC atau Multy National Corporation yaitu perusahaan Multi Nasional.
Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala modalnya lalu melakukan prosese produksi di Negeri itu, kemudian menjual hasil produksinya itu di Negeri itu juga. Bentuk ini memiliki unsure positif bagi Negara sedang berkembang karena dalam bentuk ini Negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut yang pada umumnya Negara berkembang masih miskin dana untuk pembangunan bangsanya.

4.    Hambatan dalam memasuki bisnis Internasional.
Hambatan yang timbul dalam memasuki bisnis internasional sebagai berikut :
1. Batasan Perdagangan dan Tarif Bea Masuk.
Tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor. Dikenakannya tarif/bea masuk yang tinggi bagi barang luar negri, maka akan mengakibatkan harga barang tersebut kalah bersaing dengan harga barang dalam.
2. Perbedaan Bahasa, Sosial Budaya / Kultural
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris. Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja (letterlijk) dengan kata yang sama dengan bahasa yang lain.
3. Hambatan Politik, Hukum dan Perundang-Undangan
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis.
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi.
4.  Hambatan Operasional.
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal. 

5.    Perusahaan multinasional.
Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.
Karena jangkauan internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan lingkungan yang memadai. PMN seringkali memanfaatkan subkontraktor untuk memproduksi barang tertentu yang mereka butuhkan.
Perusahaan multinasional pertama muncul pada 1602 yaitu Perusahaan Hindia Timur Belanda yang merupakan saingan berat dari Perusahaan Hindia Timur Britania.




                                                            DAFTAR PUSTAKA


Boone., Kurtz. 2006. Contemporary Business: Book 1. Jakarta : Salemba Empat











Nama : Annisa Lestari
NPM : 29213699
Kelas : 1EB08













Bab 12 Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan

1.    Keuangan perusahaan.
Perusahaan Keuangan merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi utama menyalurkan dana dari yang surplus/ berlebih kepada mereka yang kekurangan dana. Keuangan perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate finance adalah bidang keuangan berurusan dengan keputusan pendanaan perusahaan bisnis membuat dan alat dan analisis yang digunakan untuk membuat keputusan. Adapun jenis-jenis perusahaan keuangan adalah sebagai berikut:
•    Bank Komersial (Commercial Banks) : lembaga simpanan yang memiliki asset utama berupa pinjaman dan kewajiban utama lain yaitu tabungan (deposits).
•    Thrifts : lembaga simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman, savings bank dan credit unions.
•    Perusahaan asuransi : lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan (policy holders)  dari even/kejadian yang buruk.
•    Perusahaan sekuritas dan bank investasi : lembaga keuangan yang menjamin sekuritas dan terlibat dalam kegiatan sehubungan seperti broker surat berharga,jual beli surat berharga, dan menghasilkan pasar dimana surat berharga diperdagangkan.
•    Perusahaan Pembiayaan (Finance companies) : Lembaga penghubung keuangan yang memberi pinjaman kepada individu dan bisnis.
•    Reksa dana (Mutual Funds) : lembaga keuangan  yang menawarkan rencana simpanan dimana dana milik partisipan mengakumulasi tabungan selama tahun bekerja mereka sebelum diambil selama tahun penisun mereka.

2.    Estimasi penjualan.
Estimasi penjualan merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Dekomposisi Estimasi Penjualan
1. Memisahkan faktor-faktor Trend (T), Seasonal (S), Cyclical (C), dan Random (R) pada data penjualan historis.
2. Menggabungkan kembali fator-faktor T, S, C, dan R untuk estimasi penjualan tahun yang akan datang.
3. Estimasi penjualan dapat menggunakan dua model: Additive Model dan Multiplicative Model.
Estimasi penjualan memiliki hubungan yang sangat erat dengan anggaran penjualan.Selain menentukan anggaran penjualan yang terdiri dari anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran atau biaya penjualan,perlu juga menentukan anggaran produksi,biaya material , tenaga kerja dan harga pokok penjualan.

3.    Estimasi Produksi.
Anggaran produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan persediaan. Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi
Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
• Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)
• Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
• Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)

4.    Estimasi pembelian bahan langsung.
Estimasi pembelian bahan langsung adalah pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. karena penjual bisa memprodukan barang daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat lebih menguntungkan dan menghematkan.

5.    Estimasi pemakaian bahan langsung.
Estimasi ini merupakan barang yang bisa langsung di gunakan tanpa memerlukan proses terlebih dahulu, atau barang yang sudah di beli bisa langsung di pakai atau di gunakan. sebagai contoh : pakaian, kendaraan bermotor , minuman, ataupun makanan, dll. Pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan pembantu dan bahan penunjang produksi.

6.    Upah langsung.
Upah langsung adalah upah yang diberikan oleh atasan atau manager secara langsung kepada para karyawannya setelah mereka melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai pekerja dan biasanya upah tsb berupa uang.Upah langsung merupakan upah yang diberikan secara langsung kepada pekerja.

7.    Estimasi beban fabrikase.
Merupakan estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikasi.

8.    Estimasi Harga Pokok Penjualan (HPP).
Estimasi HPP merupakan harga yang sudah mutlak atau harga pokok barang yang dijual tanpa bisa mengalami perubahan, harga ini sudah mutlak diberikan kepada si penjual kepada si pembeli agar tidak terjadi negosiasi dalam penjualan barang ini.
HPP = anggaran bahan baku digunakan + angaran Biaya tenaga kerja langsung + anggaran biaya overhead pabrik + persedian produk jadi awal – persedian produk jadi akhir.

9.    Estimasi Beban penjualan.
Beban yang ditanggung si penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau si penjual menanggung beban oleh pihak-pihak tertentu. Misalnya beban pajak, kerusakan barang-barang, dll

10. Estimasi beban administrasi
Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini.Badan Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara. Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah:
           -    tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara. 
           -   perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara.
           -   penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.

11. Estimasi Laba rugi .
Pada estimasi laba rugi,  perusahaan ini bisa mengetahui apakah perusahaan ini mendapatkan keuntungan atau laba ataupun memperoleh kerugian., yaitu meliputi:
-       Laba :  kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.
-       Rugi : merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.

12. Estimasi kas.
Estimasi Kas adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu. Dengan adanya kas perusahaan, perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang keuntungan yang diperoleh.



                                                DAFTAR PUSTAKA


Nama : Annisa Lestari
NPM : 29213699
Kelas : 1EB08