Selasa, 26 November 2013

Bab 11 Akuntansi dan Laporan Keuangan

1.    Definisi Akuntansi.
        Akuntansi berkaitan dengan proses pencacatan, pengkalrifikasian, dan menyimpulkan data yang berhubungan dengan tranksaksi perusahaan dan kejadian lainnya. American Accounting Association mengatakan : Accounting is a process of indentifying, measuring, and communicating economic information to permit informed judgments and decisions by users of the information.
        Sehubungan dengan definisi ini, maka akuntan diminta untuk mempunyai pengetahuan yang ada kaitannya dengan perekonomian suatu masyarakat. Tanpa tambahan pengetahuan ini mereka tidak akan sanggup meneliti dan memberikan informasi yang relevan. Kerena itulah dasar dari struktur akuntansi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kondisi politik, macam bentuk, dari lembaga yang mempengaruhi masyarakat mengenai barang atau jasa.
      Secara umum, akuntansi adalah suatu sistem informasi keuangan yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Selain diterapkan dalam perusahaan, entitas ekonomi, atau lembaga, akuntansi juga dapat diterapkan untuk pengelolaan keuangan pribadi.

2.    Fungsi Akuntansi.
Fungsi akuntansi pada hakekatnya diterapkan oleh setiap unit dalam kegiatan masyarakat. Akuntansi dilengkapi dengan teknik untuk menghimpun dan diutamakan untuk menghubungkan data ekonomi ke dalam bermacam-macam bentuk perusahaan baik perorangan maupun lembaga. Setiap perusahaan maupun perorangan pasti ingin mengetahui bagaimana status dan kondisi keuangan perusahaannya serta bagaimana kemungkinannya pada masa mendatang.
      Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

3.    Prinsip Akuntansi.
Di bidang akuntansi dan keuangan terutama audit di Indonesia, dikenal istilah “prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia adalah suatu istilah teknis akuntansi yang mencakup konvensi aturan, dan prosedur yang diperlukan untuk membatasi praktik akuntansi yang berlaku umum di wilayah tertentu pada saat tertentu. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di suatu wilayah tertentu mungkin berbeda dari prinsip akuntansi yang berlaku di wilayah lain. Oleh karena itu, untuk laporan keuangan yang akan didistribusikan kepada umum di Indonesia, harus disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Sesuai standar pelaporan pertama dari standar auditing, auditor dalam laporannya akan mengungkapkan dalam apakah laporan keuangan yang diaudit telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

4.    Pengertian Laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan dasar untuk menentukan atau melihat posisi keuangan perusahaan. Informasi mengenai posisi keuangan perusahaan.Informasi mengenai posisi keuangan berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan. Laporan keuangan juga sebagai penghubung antara keuangan (aktivitas perusahaan) dengan pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis akuntansi dengan asumsi pemakaian laporan keuangan memahami istilah-istilah teknis akuntasi tersebut.

5.    Isi laporan keuangan.
Laporan keuangan terdiri atas :
      -   Laboran laba rugi (income statement)
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang berisi informasi tentang aktivitas usaha perusahaan dengan memperhitungkan pendapatan dan beban selama periode tertentu sehingga dapat ditentukan laba atau rugi.

     -   Laporan perubahan modal (owner’s equity statement).
Laporan perubahan modal berisi informasi mengenai modal awal, laba atau rugi perusahaan, prive atau pengambilan pribadi, dan modal akhir.

      -  Neraca (balance sheet)
Neraca menyajikan informasi berkaitan dengan akun riil perusahaan yang terdiri atas akun aktiva, kewajiban, dan modal. Neraca disusun dalam bentuk skontro (bentuk akun T/ sebelah menyebelah) dan bentuk stafel/report form (bentuk laporan).

      -  Laporan arus kas (cash flows statement).
Laporan arus kas menyajikan informasi tentang perubahan atau aliran kas selama satu periode akuntansi. Perubahan tersebut terjadi karena adanya penerimaan dan penggunaan kas.

     -   Catatan atas laporan keuangan (notes of financial statement).
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atau nilai suatu pos yang disajikan dalam laporan realisasi anggaran, neraca, dan laporan arus kas. Catatan laporan keuangan menyajikan informasi tentang pejelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.

6.    Bentuk neraca.
Dalam menyusun neraca, perusahaan dapat menggunakan beberapa bentuk sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya. Disamping itu, bentuk neraca yang dipilih sesuai dengan aturan dan kelaziman yang berlaku. Artinya penyusunan neraca didasarkan kepada bentuk yang telah distandarisasi, terutama untuk tujuan pihak luar perusahaan.
Dalam praktiknya terdapat beberapa bentuk neraca. Perusahaan dapat memilih salah satu dari bentuk, yaitu :
  1. Bentuk skontro (account form)  :  Neraca yang bentukanya seperti huruf “T”.Oleh karena itu, sering juga disebut T Form. Dalam bentuk ini neraca dibagi ke dalam dua posisi, yaitu di sebelah kiri berisi aktiva dan di sebelah kanan yang berisi kewajiban dan modal. Bentuk neraca jenis ini sering pula disebut dengan bentuk horizontal.

  1. Bentuk Laporan (report form)  :  Bentuk laporan sering disebut juga bentuk vertikal. Dalam bentuk lapiran isi neraca disusun mulai dari atas terus ke bawah, yaitu mulai dari aktiva lancar seperti kas, bank, efek, komponen aktiva tetap, komponen aktiva lainnya, komponen kewajiban lancar, komponen utang jangka panjang dan terakhir adalah komponen modal (ekuitas).
  1. Bentuk lainnya yang disesuaikan dengan keinginan perusahaan.

7.    Laporan Laba rugi.
Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan ringkasan penghasilan (pendapatan), biaya, rugi dan laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu. Laporan keuangan menilai kinerja keuangan suatu perusahaan selama periode akuntansi baik perbulan maupun pertahun. Dalam laporan laba rugi   ini menyajikan jumlah pendapatan (revenue) dan biaya (expenses) serta laba atau rugi (profit/losses) suatu perusahaan selama periode waktu tertentu serta  dapat menganalisis perbandingan antara pendapatan dengan biaya untuk memperolehnya, sehingga dapat mengukur tingkat efisiensinya.

8.    Bentuk Laporan laba rugi.
Laporan laba rugi dapat disusun dalam bentuk :
      -   Single steps.
Laporan bentuk single steps dibentuk dengan satu langkah. Semua pendapatan usaha (pendpatan operasional) dan pendapatan diluar usaha (pendapatan nonoperasional) digabungkan dan akhirnya diperoleh laba atau rugi yang diperoleh.
      -  Multiple steps.
Laporan bentuk multiple steps tidak dibentuk dalam satu langkah. Pendapatan usaha, beban usaha dengan pendapatan dan beban diluar usaha dihitung secara terpisah. Laporan dalam bentuk ini juga memasukan pajak dalam perhitungan.

9.    Tujuan Laporan keuangan.
Tujuan laporan keuangan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan kualitatif.

-       Tujuan umum :
1.  Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi, kewajiban, serta modal suatu perusahaan.
2.  Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi bersih/netto (sumber ekonomi dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari aktivitas-aktivotas usaha dalam rangka memperoleh laba.
3.  Memberikan informasi keuangan untuk membantu para pemakai laporan dalam mengistemasi/mempekirakan potensi perusahaan dalam mengahsilkan laba.
4.  Mengungkapkan sebanyak mungkin informasi lainnya yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pengguna laporan, sperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan.

-       Tujuan Kualitatif :
1.  Relevan, informasi dalam laporan keuangan harus sesuai dengan tujuan penggunaannya.
2.  Dapat dimengerti, maksudnya informasi yang disajikan dapat dimengerti oleh pemakaiannya dandinyatakan dalam bentuk dan istilah yang sesuai dengan batas pengertian pemakai.
3.  Daya uji, informasi laporan keuangan harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
4.  Lengkap, informasi yang disajikan dalam laporan harus lengkap meliputi semua data keuangan yang memadai (misalnya memenuhi 6 syarat kualitas sebelumnya).


                                                     DAFTAR PUSTAKA

S.pd Indriani, Epi. 2013. Akuntansi itu Gampang. Jakarta : Penerbit Dunia Cerdas.



Sudarsono, Dharma tintri Ediraras. 1993. Pengantar Akuntansi 1. Jakarta : Penerbit Gunadarma

Nama : Annisa Lestari
NPM : 29213699
Kelas : 1EB08



Tidak ada komentar:

Posting Komentar