Selasa, 26 November 2013

Bab 5 Manajemen dan Organisasi

1. Manajemen.
·       Pengertian dan peranan manajemen.
    Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan,     mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat yang tersedia semaksimum mungkin.
Peranan manajemen terdapat pada kegiatan planning, controlling, organizing, dan leading.
·         Latar belakang sejarah manajemen.
       Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen, namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir.  Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
        Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota VenesiaItalia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi moderen saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal; pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan yang dikembangkan oleh Henry Forduntuk merakit mobil-mobilnya.
       Selain lini perakitan, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya. Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era moderen.

·         Fungsi dan proses manajemen.
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikejarkan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. 
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.

·         Ciri-ciri manajer professional.
1.  Selalu berkerja keras untuk memenangkan rasa hormatt dari anak buahnya.
2.  Menghargai anak buahnya secara sejajar dan memhami mereka secara individu.
3.  Aktif mendorong anak buahnya untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan mereka.
4.  Mendelegasikan pekerjaan dengan tepat agar supaya tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai secara objektif dan seefisien mungkin.
5.  Menghargai hasil pekerjaan yang baik anak buahnya. Manager tersebut akan mengoreksi anak buahnya dengan cara yang profesional ketika mereka tidak menampilkan kerja yang kurang baik atau kurang disiplin.

·         Keterampilan manajemen yang dibutuhkan.
Seorang manajer yang professional memiliki beberapa keterampilan yaitu :

1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan 
organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu.

2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. 

3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.


2. Organisasi.
·       Definisi organisasi.
Oraganisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pimpinan dengan organisasi yang tercipta di perusahaan yang bersangkutan.

·      Pentingnya mengenal organisasi.
Kebutuhan perusahaan akan pentingnya mengenal peranan organisasi akan disesuaikan dengan seberapa besar anggota perusahaannya. Karena semakin sedikit anggota perusahaan semakin sederhana fungsi-fungsi perorganisasian yang dilakukan. Maka dari itu, kita harus mengenal bagaimana peranan-peranan dalam berorganisasi.

·      Bentuk-bentuk organisasi.

1.    Organisasi Lini.
bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dan bawahan.
Ciri-ciri :
-          Jumlah karyawanya sedikit.
-          Selain top manager, dibawahnya manager hanya sebagai pelaksana.
-          Sarana dan alatnya cukup terbatas.
-          Hubungan atasan dengan bawahan bersifat langsung.
-          Pemilik perusahaan adalah sebagai top manager.
2.    Organisasi fungsional.
Suatu organisasi dimana dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
Ciri-ciri :
-          Tergolong organisasi kecil.
-          Terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli.
-          Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas.
-          Target yang hendak dicapai kelas dan pasti.
-          Pengawasan dilakukan secara ketat.
3.    Organisasi garis dan staff.
Suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertical dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala bagian dibawahnya serta masing-masing pejabat.
Ciri-ciri :
-          Hubungan atasan dengan bawahan tidak sepenuhnya langsung.
-          Jumlah karyawannya banyak.
-          Tergolong organisasi yang besar.
-          Terdapat dua kelompok kerja yaitu personal lini dan personal staff.
4.    Organisasi fungsional dan garis.
Bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimphkan kepada pejabat fungsional.
Ciri-ciri :
-          Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan.
-          Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional.
-          Pembagian kerja dan pelimpahan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon.
5.    Organisasi matrik.
Disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi dimana penggunaan struktur organisasi menunjukkan dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.
6.    Organisasi komite.
Suatu bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, berupa komite atau dewan.
·     Prinsip-prinsip organisasi.
1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.

2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan.

3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.

4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya.

5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.

6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan.

7) Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.

8) Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.

9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.

10) Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut.

11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.

12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.

·      Keterampilan manajemen yang dibutuhkan.
Seorang manajer harus mempunyai suatu keterampilan dasar yang dibutuhkan dalam suatu organisasi yaitu 
-    Keterampilan manajemen waktu.
Seorang manajaer harus mampu menmanfaatkan waktu seefektif mungkin.
-    Keterampilan membuat keputusan.
Seorang manajer harus mampu untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Keputusan yang dibuat harus baik dan efektif dalam memecahkan masalah tersebut.

·      Sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi.
       Salah satu faktor penentu keberhasilan/kegagalan organisasi adalah faktor Sumber Daya Manusia (SDM). Keunggulan mutu bersaing suatu organisasi sangat ditentukan oleh mutu SDM-nya. Penanganan SDM harus dilakukan secara menyeluruh dalam kerangka sistem pengelolaan SDM yang bersifat strategis, integrated, interrelated dan unity. Organisasi sangat membutuhkan SDM yang kompeten, memiliki kompetensi tertentu yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaannya.

                                                     DAFTAR PUSTAKA


Widyatmini. 1992. Pengantar bisnis. Jakarta : Penerbit Gunadarma 





Nama : Annisa Lestari
NPM : 29213699
Kelas : 1EB08




      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar