Selasa, 26 November 2013

Bab 14 Bisnis Internasional

1.    Hakikat bisnis internasional.
Pada dasarnya bahwa bisnis internasional merupakan sebuah aktifitas komersial yang beorientasi pada keuntungan dan terjadi diantara dua atau lebih negara. Menurut Moyer, bisnis internasional merupakan suatu aktifitas yang mempertemukan banyak aspek, dari aspek ekonomi itu sendiri misalkan marketing, keuangan, akuntansi, hubungan tenaga kerja, jug aspek non-ekonomi yaitu antropologi budaya dan ilmu politik.
      Tranksaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis International (International Trade). Bisnis internasional menyangkut segala macam transaksi bisnis dengan mencakup baik kegiatan antar pemerintah maupun perusahaan. Dilain pihak tranksaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain disebut pemasaran internasional ( International Marketing).

Berikut adalah dua buah transaksi bisnis internasional :

1.    Perdagangan Internasional ( International trade ).
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi dan kehadiran perusahaan multinasional.
            Dalam hal perdagangan internasional, transaksi antar negara biasanya dilakukan dengan cara tradisonal yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “Neraca Perdagangan antar Negara” (Balance of Trade). Suatu negara dapat memiliki surplus neraca perdagangan atau devisit neraca perdagangannya. Ketika neraca perdagangannya surplus maka hal ini menunjukan bahwa negara tersbut memiliki nilai ekspor lebih besar dibandingkan dengan nilai impornya. Dengan begitu, aliran kas yang masuk ke negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar negara disebut sebagai “Neraca Pembayaran” (Balance of Payments).
Dalam teori perdanganngan internasional, menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan. Misalkan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja. Manfaatnyadi bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu antara lain politik,sosial, dan pertahanan keamanan. Di bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk memenuhikebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yangbisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain.
Manfaat perdagangan internasional (menurut sadono sukirno) antara lain :
-       Menjalin persahabatan antar negara.
-       Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negera sendiri.
-       Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
-       Memperluas pasar dan menambah keuntungan.
-       Transfer teknologi modern.

2.    Pemasaran Internasional (Internasional Marketing).
Pemasaran Internasional adalah kegiatan Pemasaran yang melewati batas-batas lebih dari satu negara. Pemasaran internasional merupakan penerapan konsep, prinsip, aktivitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada konsumen di berbagai Negara.
Pemasaran internasional merupakan keadaan dimana suatu negara terlibat dalam transaksi bisnis negara lain, perusahaan lain atau masyarakat di luar negeri. Pengusaha yang melakukan transaksi bisnis internasional ini akan terhindar dari bea masuk karena tidak ada kegiatan ekspor impor. Transaksi bisnis internasional ini dapat ditempuh dengan berbagai cara, antara lain Licensing, Franchising, Management Contracting, Joint Venturing, dsb. Bentuk transaksi bisnis internasional tersebut memerlukan transaksi pembayaran yang disebut Fee.

2.    Alasan melaksanakan bisnis internasional.
Pemahaman mengenai bisnis Internasional menjadi penting untuk dipelajari mengingat dunia ynag tidak akan pernah terlepas dari aspek ini. Untuk menjadi pribadi akademisi yang memiliki daya saing global , karena harus diakui perusahaan domestic dituntut bersaing dengan perusahaan internasional dalam persaingan bisnis suatu negara, selain itu kita dapat menemukan cara terbaik untuk memulai suatu bisnis di negara yang berbeda dan pastinya semua itu membantu pertimbangan dalam keputusan karir yang lebih baik.
a)    Konsep keunggulan absolut.

Keunggulan absolut merupakan kemampuan suatu negara untuk memproduksi suatu barang lebih murah daripada negara lain. Keunggulan Absolut (Absolut Advantage) terjadi apabila suatu negara dapat memproduksi suatu barang dengan harga yang jauh lebih murah dan/atau dengan kualitas yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara manapun.
       Suatu negara memiliki keunggulan absolut dalam membuat suatu produk apabila ia dapat mempertahankan monopoli atau ia dapat memproduksi dengan biaya yang lebih rendah daripada pesaingnya. Keunggulan absolut merupakan hal yang langka dewasa ini. Akan tetapi, beberapa negara mampu meraih keunggulan absolut untuk beberapa produk tertentu. Contohnya oleh karena banyak cadangan minyak di Timur Tengah, maka negara-negara ini memiliki kendali atas pasokan minyak, namun terkadang mereka memanipulasi untuk mempengaruhi pendapatan mereka. Perbedaan iklim juga dapat memberikan keunggulan bagi beberapa negara atau wilayah tertentu dalam memproduksi beberapa tanaman terntentu.
Menurut Adam Smith bahwa dengan melakukan spesialisasi internasional, maka masing-masing negara akan berusaha untuk menekan produksinya pada barang-barang tertentu yang sesuai dengan keuntungan yang dimiliki baik keuntungan alamiah maupun keuntungan yang diperkembangkan.
Yang dimaksud dengan keuntungan alamiah adalah: Keuntungan yang diperoleh karena suatu negara memiliki sumberdaya alam yang tidak dimiliki oleh negara lain baik kualitas maupun kuantitas.
Sedangkan yang dimaksud dengan keuntungan yang di perkembangkan adalah: Keuntungan yang diperoleh karena suatu negara telah mampu mengembangkan kemampuan dan ketrampilan dalam menghasilkan produk-produk yang diperdagangkan yang belum dimiliki oleh negara lain. (Soelistyo, 1991:28)

b)    Konsep keunggulan komparatif.
Keuggulan komparatif merupakan kemampuan suatu negara untuk memproduksi beberapa produk lebih murah atau lebih baik daripada negara lain.
Suatu negara dapat mengembangkan keunggulan komparatif atas suatu produk ia dapat memasok produk tersebut secara lebih efesien dan dengan harga yang lebih rendah daripada memasok produk-produk lain, dibandingkan dengan keluaran dari negara-negara lain. Dengan memastikan penduduknya mendapat pendidikan yang baik, sebuah negara juga dapat mengembangkan keunggulan komparatif di dalam penyediaan sumber daya manusia yang terampil.
Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo untuk melengkapi teori Adam Smith yang tidak mempersoalkan kemungkinan adanya negara-negara yang sama sekali tidak mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu barang terhadap negara lain misalnya negara yang sedang berkembang terhadap negara yang sudah maju.

c)    Potensi pasar internasional.
Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara lain.

3.    Tahap-tahap dalam memasuki bisnis internasional.
Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut: 

1. Ekspor Insidentil (Incidental export).
     Dalam rangka untuk masuk kedalam dunia bisnis internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. 

2. Ekspor Aktif (Active Export). 
     Tahap ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. 

3. Penjualan Lisensi (lincesing).
    Tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. 

4. Franchising. 
Tahap berikutnya mrupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan disuatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangannya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya. Dan lain-lain. Bentuk Franchise yang pada saat ini populer dinegara kita dan juga dinegara lain yaitu: 
a. Manajemen sistem yang sudah teruji. 
b. Memiliki nama yang sudah terkenal dan populer. 
c. Performance Record yang sudah mapan untuk alat penilaian. 

5. Pemasaran diluar Negeri 
Bentuk ini memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) haruslah betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu dinegara asing (Home Country). 

6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri.
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional yaitu tahap “ produksi dan pemasaran luar negeri “ Tahap ini juga disebut sebagai “ Total Internaional Business” Bentuk inilah yang menimbulkan MNC atau Multy National Corporation yaitu perusahaan Multi Nasional.
Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala modalnya lalu melakukan prosese produksi di Negeri itu, kemudian menjual hasil produksinya itu di Negeri itu juga. Bentuk ini memiliki unsure positif bagi Negara sedang berkembang karena dalam bentuk ini Negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut yang pada umumnya Negara berkembang masih miskin dana untuk pembangunan bangsanya.

4.    Hambatan dalam memasuki bisnis Internasional.
Hambatan yang timbul dalam memasuki bisnis internasional sebagai berikut :
1. Batasan Perdagangan dan Tarif Bea Masuk.
Tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor. Dikenakannya tarif/bea masuk yang tinggi bagi barang luar negri, maka akan mengakibatkan harga barang tersebut kalah bersaing dengan harga barang dalam.
2. Perbedaan Bahasa, Sosial Budaya / Kultural
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris. Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja (letterlijk) dengan kata yang sama dengan bahasa yang lain.
3. Hambatan Politik, Hukum dan Perundang-Undangan
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis.
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi.
4.  Hambatan Operasional.
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal. 

5.    Perusahaan multinasional.
Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.
Karena jangkauan internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan lingkungan yang memadai. PMN seringkali memanfaatkan subkontraktor untuk memproduksi barang tertentu yang mereka butuhkan.
Perusahaan multinasional pertama muncul pada 1602 yaitu Perusahaan Hindia Timur Belanda yang merupakan saingan berat dari Perusahaan Hindia Timur Britania.




                                                            DAFTAR PUSTAKA


Boone., Kurtz. 2006. Contemporary Business: Book 1. Jakarta : Salemba Empat











Nama : Annisa Lestari
NPM : 29213699
Kelas : 1EB08













Tidak ada komentar:

Posting Komentar